Halaman

Rabu, 4 Mei 2011

PERAWATAN ILAHIAH

1.    Memahami Matlamat Hidup

Firman Allah Ta’ala :

“Dan tidaklah Aku ciptakan jin dan manusia melainkan untuk mengabdikan diri kepada-Ku”. (Adz- Dzariyat : 56)

Sabda Rasulullah SAW :

“Dua nikmat yang diabaikan oleh kebanyakan daripada manusia, yaitu kesehatan dan waktu lapang”. (HR Tirmidzi)

2.    Ta’rif

Dalam bahasa Arab istilah perobatan dikenal dengan nama “Ath-thibbah” dan dalam bahasa Inggris dikenal dengan nama “Therapeutics”. Istilah “therapeutics” berasal daripada perkataan Yunani “Therapeuin” yang artinya : “yang menyembuhkan”.

 3.    Kasih Sayang dalam Dunia Perawatan.

Dunia perawatan wajib berada dalam aliran rahmat dan kasih sayang, bukan perseteruan dan kebencian. Medannya senantiasa diselubungi dengan perasaan ikhlas yang mendalam.

Pada saat ini, nilai uang sudah tidak ada artinya lagi. Perawat bukan sahaja memiliki perasaan simpati tetapi harus menempatkan juga rasa kasih sayang kepada pesakit.

Kasih sayang tergambar dalam budi bahasa yang tinggi. Nabi Muhammad SAW bersabda :
“Tidak beriman seseorang kamu selagi kamu tidak mencintai saudaramu seperti diri kamu sendiri”.

4.    Penampilan Akhlak Islam

Pribadi seorang perawat haruslah dihiasi dengan keindahan akhlak-akhlak Islam. Budi bahasanya jelas. Apabila ia berada di samping pesakit, ia tidak mengira miskin maupun kaya, rakyat jelata ataupun orang kenamaan. Perawat boleh mengawal diri sendiri, sementara sifat ria, takabbur, memuji diri sesuatu yang asing pada dirinya.

5.    Prinsip-prinsip Penting dalam Perubatan Islam

5.1  Pelaksanaannya mestilah menepati syariat Islam

Sabda Rasulullah SAW :
“Sesungguhnya Allah menurunkan penyakit dan obatnya. Dan Dia menjadikan tiap-tiap penyakit itu ada obatnya. Maka berobatlah, akan tetapi janganlah kamu berobat dengan benda yang haram”.
(HR Abu Daud)

5.2  Meletakkan keyakinan bahwa yang menyembuhkan itu adalah Allah

Sabda Rasulullah SAW :
“Allahlah yang menurunkan penyakit dan obatnya”. (HR Abu Daud)

5.3  Mengambil sebab melalui ikhtiar serta bertawakkal

Firman Allah SWT :

“Apabila kamu telah berazam (dengan sesuatu keputusan) maka bertawakkallah kepada Allah”. (Ali ‘Imron : 159)

5.4  Mengkaji untuk mendapat yang lebih terbaik

Sabda Rasulullah SAW :

“Kamu lebih tahu tentang urusan dunia kamu”. (HR Muslim)

5.5  Kualiti Perawat (Tasawur Islam dan Ilmu-ilmu Perobatan)

Sabda Rasulullah SAW :

“Barang siapa mengobati dan ia tidak pernah diketahui sebelum ini sebagai orang yang mengetahui ilmu perobatan, maka dia akan diminta pertanggungjawaban !”. (HR Abu Daud, Nasa’i, dan Ibnu Majah)

6.    Pendekatan Perawatan Rasulullah

Adapun Rasulullah SAW mengobati penyakit dengan 3 pendekatan :


q  Dengan menggunakan obatan thabi’i (unsur fisikal).
q  Dengan menggunakan obatan ketuhanan (unsur metafisik).
q  Dengan menggunakan keduanya.

Tidak sempurna sesuatu perawatan yang hanya menjadikan fisikal sebagai tumpuan perawatan, sedangkan perawatan rohani tidak diberi tumpuan.

Perhatian yang sungguh-sungguh juga perlu ditumpukan untuk memulihkan jiwa pesakit (spiritual, mental, dan emosi). Lebih 80 % pesakit mengalami penyakit yang berpunca daripada kejiwaan. Penyakit yang asalnya daripada masalah hati, seperti lekas marah, meradang, wujud perasaan berdosa, dendam, bimbang, takut, ragu, cemburu, ego, dan memenntingkan diri sendiri dan lain-lain sifat madzmumah.

Pesakit harus dibimbing untuk mengenal Allah dengan sebenar-benarnya. Ma’rifat dengan Allah akan menemui penawar yang mujarab dan terbukalah seluas-luasnya pintu pengharapan pada diri pesakit. Usaha mengobati fisikal menjadi lebih mudah dan kesembuhan berlaku luar biasa cepatnya. Tanda-tanda lahir yang boleh dilihat pada diri pesakit seperti wujudnya rasa sabar, syukur, tidak putus asa dan semangat yang tinggi untuk sembuh.

Perawat terus membimbing pesakit dengan menguatkan lagi rasa harap kepada bantuan Allah. Firman Allah :

“Sesungguhnya tidak berputus asa dari rahmat Allah melainkan kaum yang kafir”. (Yusuf : 87)

7.    Kebimbangan

Allah meletakkan kesan takut dan bimbang di hati orang yang berdosa dan meletakkan rasa aman di hati orang yang taat.

Sesungguhnya ketaatan ialah kota Allah yang Agung dan siapa yang durhaka berarti ia keluar daripada kota dan diekori oleh ketakutan daripada segenap penjuru. Maka barang siapa takut kepada Allah, ia akan merasai aman dan damai. Dan barang siapa yang tidak takut kepada Allah maka semua perkara akan menakutkannya dan Allah menentukan bahwa ketakutan dan kesalahan itu akan tetap bersatu.

8.    Faktor Harapan

Hasil kajian menunjukkan bahwa kedudukan jasmani akan menjadi semakin baik apabila pesakit melakukan ketaatan kepada tuhannya


Ramuan yang terbaik ialah unsur harapan. Harapan kepada Allah dan Allah tidak mensia-siakan harapan orang yang bergantung kepadanya. Pesakit yang putus harapan sulit untuk sembuh.


Rawatan yang hakiki ialah sekaligus rawatan rohani dan jasmani. Ramai perawat yang menggunakan pendekatan psikologi tanpa mendekatkan diri pada Allah juga akan cepat menjadi putus asa.

Oleh sebab itulah falsafah baru mengenai rawatan mestilah diltakkan di atas 2 dasar, yaitu :

q  Pengetahuan dalam bidang ilmu perobatan.
q  Pegangan dan kepercayaan kepada Allah.

9.    Asas-asas perawatan Ilahiah

Asas ini diperlukan kepada perawat dan juga pesakit di mana kekuatan Ilahiah dapat dijanakan dengan gabungan 2 jiwa yang bertaqwa.


9.1 Banyak memohon kepada Allah
9.2 Ingat Allah setiap waktu
9.3 Do’a khusus

9.1  Banyak memohon kepada Allah

Abu al-Abbas meriwayatkan daripada Abdullah bin Abbas RA katanya :

“Sewaktu saya duduk di belakang Nabi SAW (di atas tunggangan) beliau telah bersabda : ‘Wahai anak muda! Aku ingin mengajar kepada kamu beberapa kalimat : Peliharalah Allah, Niscaya Allah akan memeliharamu!. Peliharalah Allah, niscaya Allah berada di hadapanmu. Apabila engkau ingin minta bantuan maka mohonlah kepada Allah. Ketahuilah ! Jikalau seluruh umat manusia bersatu untuk memberi sesuatu kepadamu, mereka tidak akan dapat berbuat demikian kecuali mengikut apa yang telah ditentukan oleh Allah kepadamu. Dan jika seluruh umat manusia bersatu untuk membinasamu, mereka tidak akan dapat berbuat demikian kecuali mengikut apa yang telah ditentukan Allah SAW kepadamu. Diangkat semua pena dan selesailah kitab”.

9.2  Ingat Allah setiap waktu

Rasulullah SAW bersabda :

“Ingatlah Allah sewaktu kamu berada dalam kesenangan, niscaya Allah akan mengingat kamu sewaktu kamu berada dalam kesusahan”.

9.3  Do’a khusus

Merujuk kepada kisah Nabi Yunus AS, Allah SWT berfirman :

 “Maka kalau sekiranya dia (Yunus) tidak termasuk orang orang yang banyak mengingat Allah, niscaya dia akan tetap tinggal di perut ikan sampai hari kiamat”. (Ash-shoffat : 143-144)

Do’a Nabi Yunus :
  
“Tidak ada tuhan melainkan Engkau, sesungguhnya aku termasuk kaum yang zalim”.

Penutup surah Al Baqarah

Abu Mas’ud RA mengatakan bahwa Rasulullah SAW bersabda :
“Barang siapa yang membaca dua ayat ini, yaitu ayat pada akhir surat Al Baqarah pada waktu malam, niscaya Allah akan memeliharanya”.
(HR Muslim)

Rasul telah beriman kepada Al Qur’an yang diturunkan kepadanya dari Tuhannya, demikian pula orang-orang yang beriman. Semuanya beriman kepada Allah, dan Malaikat-Nya, Kitab-kitab-Nya, dan Rasul-rasul-Nya. (Mereka mengatakan) : ‘Kami tidak membeda-bedakan antara para Rasul-Nya’, dan mereka mengatakan : ‘Kami dengar dan kami tha’at’, (mereka berdo’a) : ‘Ampunilah kami, ya Tuhan kami dan kepada Engkaulah tempat kembali’.

Allah tidak membebani seseorang, melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Dia mendapat pahala (dari kebajikan) yang dilakukannya, dan dia mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya. (Mereka berdo’a) : ‘Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau bersalah. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana yang pernah Engkau bebankan kepada orang-orang yang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup kami memikulnya. Beri maaflah kami, ampunilah kami dan rahmatilah kami. Engkaulah penolong kami, maka tolonglah kami terhadap kaum yang kafir’.”


Do’a Perawat untuk Pesakit


Nabi SAW bersabda :

“Barang siapa yang melawat orang sakit yang menurut pandanganmu kematiannya masih jauh, maka bacalah do’a ini sebanyak 7 (tujuh) kali niscaya ia akan sembuh”.

“Aku mohon kepada Allah Yang Maha Agung, Tuhan yang menguasai Arasy yang agung, agar Allah menyembuhkan kamu”

 Do’a yang Diajar kepada Pesakit

Letakkan tangan di tempat sakit dan bacalah sebanyak 7 (tujuh) kali :

“Dengan nama Allah, aku berlindung dengan kemuliaan Allah dan kekuasaan-Nya dari kecelakaan yang aku alami”.

Wirid Al-Ma’tsurat

Do’a-do’a yang jelas diamalkan oleh Rasulullah SAW dijadikan amalan untuk beramal bagi mencari dan menghampirkan diri dengan Allah.      

Begitulah pendekatan Rasulullah SAW dalam perawatan. Semoga kita dapat mengambil manafaat daripadanya